Solok – Warga Nagari Sungai Kunyiet khususnya warga Jorong Koto Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan – Sumatera Barat (Sumbar) masih takut dan Trauma akibat gempa pada 28 Februari lalu.
Anto, Kepala Jorong Koto Sungai Kunyiet mengatakan Warga masih takut dan lebih memilih tidur serta beraktifitas diluar rumah dengan mendirikan tenda disekitar perkarangan rumah mereka.
“Rasa trauma warga masih tinggi, karena gempa dengan skala kecil masih terus terjadi, jadi warga mendirikan tenda disekitar perkarangan rumah”. Kata Anto saat berdialog dengan Ketua Umum Wahana Muda Indonesia (WMI) Handriansyah , Selasa (5/3).
Anto mengatakan, pada awalnya warga akan disentralkan dalam 1 titik pengungsian, namun mengingat Keamanan lingkungan akhirnya diputuskan agar warga mandiri dengan mendirikan tenda disekitar rumahnya.
“Awalnya mau disatukan, namun kami mempertimbangkan keamanan lingkungan. jadi kami bersepakat agar warga yang berdekatan rumahnya mendirikan tenda bersama, sehingga keamanan bisa terjaga juga” Jelas Anto.
Mediaharapan juga sempat merasakan gempa berskala kecil pada selasa siang saat berada di Jorong Koto Sungai Kunyit, gempa yang diringi suara dentuman keras membuat sejumlah warga yang berkumpul berteriak dan mengucapkan istigfhar.
Rasa ketakutan warga khusunya warga jorong Koto Sungai Kunyiet sangat dimaklum, karena kampung mereka hanya berjarak 4 Km dari pusat gempa yang berada di Bukit Ganeh sehingga gempa pada 28 februari lalu banyak merusak rumah warga dikampung tersebut.
Seperti diketahui sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) pada Kamis pagi (28/2) telah merusak 343 Rumah Rusak warga dengan korban Jiwa luka mencapai 48 Orang. Gempa juga merusak 1 unit sekolah, 1 unit Masjid serta 2 unit Fasilitas kesehatan mengalami rusak. kerugian akibat Gempa ini ditaksir mencapai Rp 25,677miliar. [Rainza]
Leave a Reply