Gunung Putri, Bogor (18/08). Peringatan kemerdekaan republik Indonesia ke 74 para relawan kemanusiaan mengadakan upacara pengibaran bendera di bantran sungai Cileungsi. Ranu Sugito melaporan Giat tersebut di inisasi oleh jejaring relawan WMI “WAHANA MUDA INDONESIA, RBA “RELAWAN BELA ALAM KODIM 0621 KAB BOGOR, upacara bendera di Sungai cileungsi yang dihadiri Staff Bupati dan jajarannya, Anggota DPRD Kab Bogor.
Kondisi pencemaran sungai Cileungsi, menjadi keprihatian para relawan karena sungai cileungsi mengalir dari wilayah Kabupaten Bogor hingga Kota Bekasi di Jawa Barat. Sementara itu Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), Puarman, kegiatan ini sangat sangat strategis. Ini karena bisa menjadi momentum bagi pemerintah kabupaten dan instansi terkait untuk bertindak lebih tegas dan keras terhadap pelaku pencemaran.
Sungai Cileungsi yang merupakan hulu sungai Bekasi digunakan sebagai bahan baku air PAM Kota Bekasi. Ironisnya, sungai ini kerap tercemar. Ditandai dengan air sungai yang menghitam dan memunculkan bau menyengat, khususnya di musim kemarau. Namun, di musim basah, sungai ini menimbulkan banjir.
Panitia pelaksana membacakan ikrar memerdekakan sungai oleh Tantan dari Komunitas Gerakan Pungut Sampah (GPS) untuk Masyarakat Peduli Sungai. Terdapat tiga poin dalam ikrar masyarakat peduli sungai, Pertama, Memerdekakan sungai dari pencemaran atau polusi. Kedua, Menjalankan hak hak sungai untuk dijaga, dirawat dan dipelihara. Ketiga, Mengusahakan dengan segenap jiwa dan raga agar Sungai kita Bersih, Asri dan Harum.”
Sebuah spanduk ikrar telah disiapkan dan akan diteken oleh seluruh elemen yang hadir. “Kita jaga alam, alam jaga kita.” Itulah kesadaran mereka.
Leave a Reply