Kerelawanan adalah Ramadhan

Oleh : Raswan

Jauh di sana berdiri ratusan, ribuan hingga jutaan masyarakat Indonesia. Mulai anak-anak, hingga lansia menunggu kita sebagai relawan Kemanusiaan berbuatlah secara baik dengan tulus dan jujur, sebab yang baik berakibat baik, dan yang buruk berakibat buruk. Tambahkan dan perbesarlah kekuatan budi kita kepada orang lain, kejujuran kita, kesetiaan kita, rasa persaudaraan kita, kesopanan kita, keperwiraan kita, rasa sayang kita terhadap sesama hidup, dengan jalan memberikan segenap kebaikan budi kita kepada orang lain, karena hanya dengan jalan itulah kita dapat menambahnya dan melimpahkannya. Dharma Bhakti untuk kepentingan orang lain.

Dalam kita diam menenangkan jiwa sejenak .. lalu diantara kita bertanya dalam diri …. Untuk apakah aku datang ke tempat ini, dengan meninggalkan tugas dan pekerjaanku, bahkan meninggalkan keluargaku, kekasihku, isteriku, suamiku, dan anak-anak tercinta … Apakah aku datang mengikuti bagian ini hanya sekedar ingin berkumpul dengan orang banyak …? Bukan ….!!! Tujuanku sudah jelas, untuk membina diri, meningkatkan diri agar menjadi Relawan yang dewasa. Berusaha menimba ilmu pengetahuan, keterampilan, meningkatkan kualitas perilaku. Aku ingin menjadi dewasa, dalam tutur-kata dan perbuatan, dewasa dalam tindak-tanduk, cita, rasa, karsa, dan karya. Yang bisa dijadikan seri-tauladan bagi sesama bahkan bagi yang lainnya.

Diri yang dapat mengendalikan emosi, menyadari sepenuhnya perbedaan sikap dan perasaan yang dimiliki setiap manusia. Diri yang dari sinar mata dan hatinya selalu memancarkan kasih sayang.

Sebuah harapan ……. yang kita dambakan ….
Andaikan aku tidak mungkin menjadi pucuk cemara di puncak bukit sana, biarlah saya menjadi perdu di sisi bukit. Bila tidak dapat menjadi perdu yang baik di sisi bukit, biarlah saya menjadi rumput yang menghiasi jalan raya, atau tumbuhan rambat yang sedap dipandang mata bangsa. Namun andaikan aku tak kuasa menjalani sebagai tumbuhan rambat biarlah akau menjadi serat yang terkuat, yang bisa dianyam menjadi tali persatuan Relawan Kemanusiaan ….

Lingkaran persaudaraan … telah kita bentuk, kami ini bagaikan mata rantai … yang satu sama lain saling memperkuat … satu sama lain saling memberikan arti. Letak rantai yang terlemah adalah rantai yang merasa dirinya terkuat. Kini kami bukan bayang-bayang lagi … tetapi kami unsur kehidupan yang memiliki arti. Kami ini salah satu mata rantai Republik ini … kami ini garda terdepan guna mengabdikan diri kami untuk KEMANUSIAAN.

Kami tidak pernah peduli terdiri dari suku apa mata rantai ini … terbuat dari agama apa mata rantai ini, terdiri dari golongan kaya atau miskin, ksatria ataupun sudra … kami tidak pernah peduli !!! Kami telah menyatu, kami adalah tonggak Merah Putih negeri ini.

Dengarlah detak hati nurani kita yang terdalam, biar bumi ini terbelah sungai bumi, atau laut, benua atau samudera, kita tetap satu darah. Kita harus menjadi darah terbersih dari bangsa ini, yang bisa mencuci darah-darah kotor yang telah salah bekerja, darah kotor yang telah letih dan lemah. Kami ini darah-darah segar WAHANA MUDA INDONESIA yang senantiasa beredar, mengalir menurut hukum negeri ini … menyelesaikan sisa peredaran hidup menurut janji dan ketentuan moral yang terpateri dan diamalkan, darma yang teguh dan dibhaktikan.

Kita telah ikatkan tali persaudaraan, kita telah getarkan hati dalam semangat berkorban … hilangkan niat buruk kita, yang hanya memikirkan pujian karena pekerjaan yang telah kita lakukan. Mari kita tarik benang sebab akibat, kesuksesan kita, bukan karena kita sendiri, tetapi karena pekerjaan teman-teman lainnya …

Jangan risau ketika bukan engkau yang dihargai, bukan engkau yang dielukan, karena Tuhan melihat, tangan kita telah bekerja melalui kebenaran yang difirmankannya, karena Tuhan melihat tangan dan jiwa kita telah meluruskan langkah-langkah mereka. Ada yang kecewa, ada yang tidak suka, ketika kita telah mencapainya, itu hal biasa, karena mereka masih manusia biasa …

Biarlah kamu dipandang rendah, kecil … karena kamu hanyalah ilalang, kadang dinjak-injak dan dibakar … tapi tak ingatkah bahwa kamu lebih sering dijadikan atap untuk berteduh, memayungi mereka …? Tak ingatkah bahwa kamu lebih sering dijadikan alas tidur, … untuk masyarakat yang membutuhkan …. Kita tidak malu sebagai ilalang di tempat yang rendah. Karena seharusnya ada orang-orang yang malu menjadi benalu di tempat yang tinggi.

Andaikan alam selalu ramah walau diperlakukan oleh manusia sesuka hatinya … andaikan manusia tidak pernah merasa menderita walau disakiti, diperas, diperbudak, ditindas oleh manusia lainnya … andaikan keluhuran budipekerti manusia adalah lilin cair yang mudah kita bentuk … andaikan tangan kami dapat menjangkau seluruh bumi Nusantara, dan mampu mengubah manusia serta tatanannya seperti yang tertera pada adi cita bangsa …

Maka tak perlu ada aku berdesis panjang di sini, tak perlu pula ada engkau tertegun mendengar ungkapan hati ini di situ, ketika tarikan nafas panjang mengisi rongga, dari udara yang disediakan Sang Maha Esa untuk kita … biarkanlah hatiku, hatimu melebur mencari relung kebenaran, mengalir ke muara hening bersama riak kesadaran.

Seribu langkah berderap … seribu tunas tumbuh … dari tangan-tangan kita para Relawan Kemanusiaan. Tak perlu sejarah mencatat apa yang kita perbuat. Namun kita terus berkutat, sampai jantung tiada berdetak. Barangkali, apakah kami cukup pantas, sebagai sang penabur, biar sampai batas umur, kami telah dan akan terus berbuat demi KEMANUSIAAN, bagaikan ombak samudera yang senantiasa berdebur tiada henti …..

Pengalaman telah menjadikan cambuk bagi kami untuk senantiasa belajar dan terus membenahi diri untuk mencapai kedewasaan dalam berpikir, berbuat dan utamanya dalam melayani masyarakat baik yang terkena bencana maupun yang berpotensi terkena bencana. Bukan hanya direct sercive semata, tapi upaya Pengurangan Resiko Bencana juga telah kami lakukan.

Kita bulatkan tekad kembali untuk terus berbuat yang terbaik yang bisa kita lakukan untuk pelayanan dalam masyarakat bukan hanya di wilayah Luwu Raya, tapi juga UNTUKMU INDONESIAKU ….

Apa yang bisa kamu berikan untuk WAHANA MUDA INDONESIA, jangan sampai pernah berpikir apa yang dapat kamu dapatkan dari WAHANA MUDAH INDONESIA.

Dansar Wahana Muda Indonesia
Kabupaten Luwu Utara

RASWAN
WMI/020/LUTRA/RES/XI/21

Relawan WMI Luwu Utara

Post Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *